Anak Kerang

Di dasar lautan daerah Sorong Papua barat, hiduplah sekeluarga kerang, mereka sangat berbahagia. Kedua orang tua kerang tsb sangat menyayangi anak nya demikian juga dengan sang anak,selain menyayangi orang tuanya mereka juga sangat menghormatinya. Setiap hari mereka saling mengisi dan melengkapi kehidupan mereka. Sang anak setiap hari bermain riang gembira tak terkira. Perlahan tapi pasti seiring berjalannya waktu sang anak kerang mulai beranjak dewasa. Tempat bermain mereka yang tadinya hanya disekitar rumah mereka mulai bergeser agak menjauh dari rumah. Orang tua kerang yang tadinya selalu bisa mengawasi anak-anaknya bermain mulai kerepotan ketika harus mencari mereka utuk ajak makan bersama.

Pada suatu hari ketika sang anak kerang asik bermain main tiba-tiba saja ada sebutir pasir laut yang menyeruak masuk kedalam tubuhnya. Bukan alang kagetnya anak kerang tersebut, dia berusaha untuk menghilangkan butiran pasir tersebut tetapi tak kuasa, semakin dia goyang-goyangkan badannya semakin pula butiran pasir tersebut masuk dan menusuk tubuhnya, semakin masuk ketubuhnya maka akan menjadi semakin sakit. Makin lama anak kerang itu jadi panik lalu menangis dan pulang kerumahnya. Melihat anaknya pulang dan menangis tentu sang ibu kerang kaget bukan main. Dengan penuh kasih sang ibu bertanya kpd anaknya :

“Kenapa nak kok kamu menangis begitu….?”
Dengan terbata dan menahan rasa sakit anak kerang itu menjawab..”Sakit ma…sakit sekali..” Sang ibu bertanya kembali “iya sakitnya kena apa.?”…lalu si anak menjawab “ini ada pasir masuk ke tubuh ku ..ma…sakitnya luar biasa…tolong ma….rengek nya….”…Dengan lirih sang ibu menjawab…”duh nak kasihan kamu, mama juga tidak bisa membantu kamu mengambil pasir itu….sabar ya….nak..perlahan air mata sang ibu menetes..”…”tapi sakit sekali ma” kata sang anak…”tahan ya nak..sabar, ikhlas dan pasrahlah…pasti ada ada hikmah dibalik semuanya”..kata sang mama …

Hari itu berlalu kesakitan dan kepedihan si anak kerang semakin menjadi, dia merintih mengaduh menahan rasa sakit yang luar biasa setiap hari. Keluhan demi keluhan selalu diungkapkan kepada mamanya yang dengan penuh rasa sayang terus membesarkan hatinya supaya tetap tegar.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan pun berganti tahun, hingga bertahun-tahun si anak kerang merasakan sakit, menahan sekuat tenaga, rasa sakit tidak pernah berkurang namun ada yang berbeda yaitu keluhan si anak makin lama semakin tidak terdengar lagi oleh sang mama. Hingga bertahun-tahun bahkan sampai hitungan kesepuluh. Dan pada suatu hari si anak kerang heran ketika dirinya melihat sesuatu yang indah dalam tubuhnya, sesuatu yang berasal dari kesakitan dan penderitaan selama bertahun tahun, sesuatu yang dicari-cari manusia…MUTIARA ya…MUTIARA….si anak berteriak “ma lihat ada benda indah ditubuhku..” lalu si ibu melihat kepada anak nya ….Maha besar ALLAH…Maha Suci ALLAH…..terimakasih YA ALLAH telah KAU Tunjukkan semuanya”….puji sang ibu kepada Sang Pencipta Hidup..”iya nak itu namanya Mutiara “ sang ibu menjelaskan kepada si anak….”

Oh……begitu ya ma…” sahut si anak….”iya nak itulah hasil dari ketabahan,ketulusan serta keikhlasan kamu menerima apa yang diberikan Sang Maha Pencipta”….kamu akan menjadi kerang yang istimewa daripada kerang yang lain, yang hanya bisa dijadikan santapan kerang rebus oleh manusia….si anak kerang pun mengangguk tanda mengerti..

Dari cerita tentang anak kerang tersebut bisa kita ambil makna yang lebih dalam bahwa ALLAH selalu Mencipta hikmah untuk kita, DIA selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Ketabahan dan keikhlasan menerima HIKMAHNYA adalah kunci utama dari MUTIARA kehidupan.

Komentar

Posting Komentar